+ 62 851-7991-3519
Hubungi Kami
Seluruh Berita Dari : Pembelajaran
17/06/2025
Materi Pembelajaran : Kearifan Lokal
Super Admin
Sosiologi Kearifan Lokal: Menyelami Kebijaksanaan Tradisi dalam MasyarakatMata Pelajaran: Sosiologi Guru Pengampu: Eneng Nuraeni, S.PdPendahuluanDi tengah arus globalisasi dan modernisasi yang semakin cepat, masyarakat modern seringkali lupa bahwa solusi atas berbagai permasalahan sosial dan lingkungan sudah lama ada dalam kebudayaan lokal. Kearifan lokal, sebagai bentuk pengetahuan dan kebijaksanaan masyarakat tradisional, memiliki peran besar dalam membangun tatanan sosial yang harmonis, berkelanjutan, dan adaptif. Di sinilah pentingnya Sosiologi Kearifan Lokal — sebuah pendekatan sosiologis untuk memahami nilai-nilai lokal sebagai bagian dari dinamika sosial masyarakat.Apa Itu Kearifan Lokal?Kearifan lokal atau local wisdom adalah seperangkat pengetahuan, norma, nilai, dan praktik yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat secara turun-temurun. Ia lahir dari proses panjang interaksi manusia dengan lingkungannya dan terbukti mampu bertahan lintas generasi. Kearifan lokal mencerminkan identitas kolektif masyarakat serta menjadi pedoman hidup dalam mengatur hubungan sosial, menjaga lingkungan, dan membentuk karakter budaya.Sosiologi dan Kearifan LokalDalam perspektif sosiologi, kearifan lokal tidak hanya dipandang sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sistem sosial yang berfungsi mempertahankan keseimbangan masyarakat. Kearifan lokal memainkan peran penting dalam:Kontrol sosial melalui norma adat dan sanksi sosial,Pelembagaan nilai-nilai seperti gotong royong, solidaritas, dan keadilan,Adaptasi masyarakat terhadap perubahan lingkungan atau krisis sosial,Penyelesaian konflik secara non-formal dan berbasis musyawarah.Contoh Kearifan Lokal di IndonesiaIndonesia memiliki kekayaan kearifan lokal yang sangat beragam. Beberapa contohnya antara lain:Subak di Bali: Sistem irigasi tradisional yang dikelola secara komunal berdasarkan prinsip keadilan dan spiritualitas Hindu.Sasi di Maluku dan Papua: Larangan adat sementara terhadap pemanfaatan sumber daya alam demi keberlanjutan ekologis.Gotong Royong di Jawa dan daerah lain: Budaya kerja sama yang mempererat solidaritas sosial.Pamali di Sunda: Larangan atau pantangan yang mengandung pesan moral untuk menjaga hubungan manusia dan alam.Praktik-praktik tersebut membuktikan bahwa masyarakat tradisional memiliki sistem pengetahuan yang mampu menciptakan keharmonisan antara manusia dengan alam, serta antaranggota masyarakat itu sendiri.Relevansi Kearifan Lokal di Era ModernDi era digital dan global saat ini, kearifan lokal seringkali terpinggirkan karena dianggap kuno atau tidak relevan. Namun kenyataannya, nilai-nilai lokal sangat relevan dalam menghadapi tantangan masa kini, seperti:Krisis iklim dan kerusakan lingkungan: Kearifan lokal mengajarkan keseimbangan ekologis dan prinsip keberlanjutan.Krisis sosial dan hilangnya solidaritas: Nilai-nilai kolektif seperti gotong royong menjadi penawar dari individualisme ekstrem.Krisis identitas budaya: Kearifan lokal memperkuat jati diri dan memperkaya keberagaman nasional.Tantangan Pelestarian Kearifan LokalPelestarian kearifan lokal menghadapi sejumlah tantangan:Hilangnya regenerasi nilai budaya karena perubahan gaya hidup.Kurangnya dokumentasi sistematik terhadap praktik lokal.Pengaruh budaya luar yang menggeser nilai-nilai lokal.Kurangnya pengakuan formal dari kebijakan negara terhadap sistem adat.Peran Sosiologi dalam Menjaga Kearifan LokalSosiologi memiliki peran strategis dalam mengkaji, mendokumentasikan, dan merevitalisasi kearifan lokal. Para sosiolog dapat:Menganalisis perubahan sosial dan dampaknya terhadap nilai-nilai lokal,Menjembatani antara kebijakan modern dan sistem adat,Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan berbasis budaya lokal,Memberdayakan komunitas melalui pendidikan dan advokasi sosial.KesimpulanSosiologi Kearifan Lokal adalah jendela untuk memahami kebijaksanaan tradisional yang hidup dalam masyarakat. Ia bukan hanya tentang melestarikan warisan masa lalu, tetapi juga tentang menggali solusi masa depan yang berakar pada nilai-nilai lokal. Dalam dunia yang terus berubah, kearifan lokal menjadi fondasi sosial yang kokoh, dan sosiologi menjadi alat untuk mengungkap serta memperkuatnya. Maka, menjaga dan mengembangkan kearifan lokal adalah bagian dari tanggung jawab sosial kita bersama.
10/06/2025
Qurban Jadi Sarana Pendidikan Karakter di SMA PGII 2 Bandung
Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H, SMA PGII 2 Bandung melaksanakan kegiatan ibadah qurban dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, di lingkungan sekolah.Pada tahun ini, panitia qurban berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp24.565.000. Dana tersebut berasal dari sumbangan siswa, orang tua siswa, guru, karyawan, serta masyarakat umum. Dari dana tersebut, panitia berhasil membeli dan menyembelih 1 ekor sapi dan 2 ekor domba.Penyembelihan hewan qurban dilakukan di halaman sekolah dengan memperhatikan aspek kebersihan dan keselamatan. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif warga sekolah dan masyarakat sekitar, serta berlangsung dengan tertib dan lancar.Kepala SMA PGII 2 Bandung, Drs. Salehuddin HS, M.Pd.I, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan qurban ini. Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dan menegaskan bahwa pelaksanaan qurban ini bukan hanya sekadar ibadah tahunan, melainkan juga sebagai sarana pendidikan karakter bagi siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat belajar tentang nilai-nilai keikhlasan, kepedulian sosial, dan semangat berbagi kepada sesama.Pelaksanaan qurban ini menjadi media pembelajaran langsung bagi siswa, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai keikhlasan, tanggung jawab, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Para siswa dilibatkan dalam berbagai tahap kegiatan, mulai dari penggalangan dana, persiapan acara, hingga proses distribusi daging qurban. Melalui keterlibatan aktif ini, siswa tidak hanya memahami makna qurban secara teori, tetapi juga merasakannya secara nyata dalam kehidupan. Daging qurban kemudian didistribusikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, serta kepada keluarga besar sekolah yang telah terdata sebagai penerima. Kegiatan qurban ini menjadi salah satu bentuk komitmen SMA PGII 2 Bandung dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepedulian sosial di lingkungan pendidikan.Pemotongan DagingPendistribusian Daging Ke Warga Sekitar
27/05/2025
Karya Siswa : Menulis Resensi "The Girl Who Fell Beneath The Sea"
Sang Pengantin Dewa:Menyelami Dunia Mitos dan PengorbananOleh: Azra Adiva Darmawangsa XI MIPA 2 Identitas Buku:Judul Buku: The Girl Who Fell Beneath The SeaPenulis: Axie OhPenerbit: PT Elex Media KomputindoTahun Terbit: 2023Penerjemah: Airien KusumawaradaniGenre: Fantasi Remaja Novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” oleh Axie Oh,  merupakan sebuah retelling dari legenda rakyat Korea yang berjudul The Tale Of Shim Cheong. Mengambil latar dari mitologi Korea,  novel ini berhasil memberikan sentuhan feminisme, petualangan, roh, dan kisah cinta yang membuat kisah ini lebih kompleks. Alih-alih menggunakan karakter utama yang sama, penulis menghadirkan karakter utama baru. Novel ini menghadirkan Mina sebagai pemeran utama. Mina dikisahkan sebagai adik dari kekasih Shim Cheong, Joon. Dalam legenda, Shim Cheong diceritakan sebagai anak berbakti yang rela mengorbankan dirinya pada dewa laut.  Dalam versi novel, Shim Cheong diceritakan sebagai calon pengantin Dewa Laut karena parasnya yang cantik, dan tradisi mengharuskan calon pengantin Dewa Laut untuk dikorbankan di tengah badai laut untuk menghentikan ‘penderitaan’ penduduk desa. Badai dahsyat, banjir, dan kesengsaraan yang dialami penduduk desa selama beberapa generasi ke belakang, dipercaya merupakan kutukan atau amarah dari sang Dewa Laut. Para warga desa meyakini, bahwa dengan mengorbankan seorang gadis berparas cantik, mereka dapat mematahkan kutukan dari Dewa Laut dan mengakhiri kesengsaraan. Shim Cheong yang merupakan gadis tercantik di desa, terpilih untuk menjadi pengantin dewa selanjutnya.Dalam versi novel ini,  Mina hadir sebagai pengganti Shim Cheong untuk menjadi pengantin dewa laut. Saat Shim Cheong hendak dikorbankan di tengah badai laut, Mina melompat ke laut untuk menggantikannya. Meski tidak secantik Shim Cheong, Mina memberanikan dirinya untuk melawan takdir. Hal itu semata-mata ia lakukan karena ingin membiarkan Joon bahagia bersama Shim Cheong.Tubuh Mina kemudian ditarik ke dalam laut oleh seekor naga, hingga akhirnya ia berakhir Alam roh. Meski niat awalnya hanya untuk berkorban untuk kakaknya, perasaan dendamnya pada dewa laut mendorong hasratnya untuk menghentikan penderitaan penduduk desa. Namun waktunya terbatas, dia harus menemukan Dewa Laut sebelum tubuhnya sepenuhnya berubah menjadi roh. Dengan kemampuannya dalam bercerita dan bantuan dari para arwah, Mina harus berhasil menemukan sang dewa untuk menyelamatkan desanyaNovel ini berhasil menyampaikan pesan lewat penokohan karakter Mina yang sangat kuat. Melalui tokoh Mina, penulis ingin menyampaikan bahwa untuk menjadi pahlawan tidak harus selalu datang dari mereka yang dianggap “terpilih”. Pengantin dewa yang dikorbankan sebelumnya mungkin memang “pahlawan yang dipilih” untuk mengakhiri penderitaan warga desa. Namun, ketulusan dan keberanian mereka mungkin tidak murni. Lain halnya seperti Mina, seorang gadis yang berani untuk melawan tradisi dan mengorbankan dirinya. Pengorbanan dari Mina tidak seperti pengantin-pengantin sebelumnya yang hanya terikat dengan tradisi. Pemberontakan dari Mina membuktikan ketulusan serta hasratnya yang kuat untuk menyelamatkan desanya.Selain itu, tema feminisme yang diangkat dari cerita ini juga dikemas dengan rapi melalui penokohan Mina. Mina yang mempertanyakan sistem tradisi dan melanggarnya menunjukan bahwa  perempuan bukan hanya objek korban yang dilabeli sebagai “pahlawan terpilih”, tapi perempuan juga bisa menjadi subjek perubahan. Keberanian, keteguhan hati, dan ketulusan Mina juga menunjukan bahwa bukan hanya kecantikan yang menentukan nilai seorang perempuan. Selain mengangkat tema feminisme, cerita ini juga menambahkan unsur romansa antara Shin dan Mina. Tak seperti karya feminisme lain yang biasanya menyoroti tokoh perempuannya dengan kuat, cerita ini memberikan keseimbangan dengan menambahkan kisah cinta antara Shin dan Mina. Mina dengan karakter kuat dan pantang menyerah juga membutuhkan Shin yang protektif dan bijaksana. Shin yang hilang arah juga membutuhkan Mina disisinya untuk selalu meyakinkannya. Shin dan Mina yang membutuhkan satu sama lain, dan bagaimana keduanya mempengaruhi perkembangan karakter satu sama lain, membuat esensi dari tema feminisme ini semakin kuat dengan mengangkat kesetaraan penokohan antara keduanya.Novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” berhasil mengemas kisah legenda anak-anak menjadi sesuatu yang baru dan segar. Penulis Axie Oh menambahkan unsur dan tema sosial ke dalam cerita ini sehingga membuat versi novel ini menjadi lebih rumit dan menarik. Penulis juga berhasil menggambarkan latar tempat cerita ini dengan sangat deskriptif dan imajinatif, meskipun kadang pembaca perlu imajinasi tingkat tinggi untuk membayangkan keseluruhan latar tempatnya. Sentuhan fantasi dari mitologi Korea membuat cerita ini semakin menarik untuk dibaca, khususnya bagi para pecinta fantasi. Novel ini juga membuktikan kualitasnya melalui penghargaan-penghargaan yang didapat seperti New York Times Bestseller, YALSA 2023 Best Fiction For Young Adults, dan Goodreads Choice Awards 2022-Nominee. Secara keseluruhan novel ini memang bagus dan layak mendapatkan penghargaan-penghargaan tersebut. Novel ini cocok bagi kalangan young adults  berusia 15-20+ tahun. Alur cerita yang rumit, tema sosial yang kuat, serta sentuhan fantasi yang imajinatif, membutuhkan pemahaman dan tingkat imajinasi yang tinggi. Secara keseluruhan saya sangat menyukai novel ini dan sangat merekomendasikannya, terutama pada para pencinta fantasi. 
15/05/2025
Qurban di SMA PGII 2 Bandung: Edukasi, Ibadah, dan Kepedulian Sosial
Bandung, 15 Mei 2025.  Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1 Zulhijah 1446 H yang jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, SMA PGII 2 Bandung akan melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban yang melibatkan siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga sekolah, tetapi juga sebagai media pembelajaran langsung bagi siswa mengenai makna dan proses pelaksanaan ibadah qurban dalam Islam.Kegiatan qurban ini menjadi bagian dari program tahunan sekolah yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kepedulian sosial, dan semangat berbagi kepada sesama. Selain itu, siswa juga diajak untuk memahami secara langsung tata cara pelaksanaan qurban yang sesuai dengan syariat Islam.Adapun langkah-langkah kegiatan qurban yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:Pengumpulan Dana Sekolah membuka kesempatan kepada siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi melalui pengumpulan dana qurban secara kolektif.Pembelian Hewan Qurban Setelah dana terkumpul, panitia melakukan survei dan pembelian hewan qurban (sapi dan/atau kambing) yang sesuai dengan standar syariat, baik dari segi usia maupun kesehatan hewan.Penyembelihan Hewan Qurban Kegiatan penyembelihan dilakukan pada hari tasyrik pertama di halaman sekolah dengan melibatkan tenaga penyembelih yang berpengalaman serta disaksikan oleh siswa sebagai bagian dari proses edukasi.Pemotongan dan Penimbangan Daging Setelah penyembelihan, daging qurban dipotong-potong dan ditimbang secara merata. Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi siswa dalam hal kebersihan, kerja sama, dan tanggung jawab.Distribusi Daging Qurban Daging qurban kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, termasuk warga kurang mampu di lingkungan sekitar sekolah. Selain itu, sebagian juga dibagikan kepada siswa dan guru yang turut serta dalam kegiatan.Kegiatan ini merupakan wujud nyata pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam. Tidak hanya memahami qurban secara teori, tetapi juga menyaksikan dan ikut serta dalam pelaksanaannya merupakan bagian dari pembelajaran yang bermakna untuk siswa.Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan siswa SMA PGII 2 Bandung dapat menumbuhkan sikap religius, peduli sosial, serta semangat berbagi dengan sesama.
12/05/2025
Cerpen : Tugas yang Tak Terlihat
 Di sebuah sekolah menengah, terdapat seorang siswa bernama Ardi, yang selalu berusaha terlihat baik di mata teman-temannya. Namun, di balik senyum ramahnya, Ardi menyimpan sebuah kebiasaan yang tidak terpuji: ia sering menyontek tugas dari teman-temannya. Suatu hari, saat ujian matematika mendekat, Ardi merasa cemas. Meskipun ia sudah belajar, ia merasa tidak cukup siap. Ia pun memutuskan untuk menyontek tugas matematika temannya, Dika. Dika adalah siswa yang selalu mendapatkan nilai sempurna di kelas, dan Ardi tahu bahwa menyontek dari Dika bisa memberikan solusi cepat. Namun, di balik keputusan itu, Ardi tidak sadar bahwa ia sedang mengambil jalan pintas yang penuh dengan konsekuensi. Dika yang awalnya tidak sadar, akhirnya tahu bahwa Ardi selalu menyalin jawabannya. Awalnya, Dika ragu untuk mengatakan sesuatu. Namun, ia mulai merasa tidak nyaman melihat teman baiknya mengambil keuntungan dari kerja kerasnya. Dika pun memutuskan untuk berbicara. "Ardi, aku tahu kamu menyontek tugasku," kata Dika dengan suara tenang namun tegas. Ardi terkejut, wajahnya langsung berubah merah. "Apa maksudmu? Aku tidak..." "Jangan bohong, Ardi. Aku tahu kamu selalu menyalin jawabanku setiap kali ada tugas matematika. Aku tidak ingin kamu terus seperti ini," kata Dika lagi, kali ini dengan lebih serius. Ardi terdiam. Ia merasa malu, tetapi juga bingung. Di satu sisi, ia merasa tidak mampu menyelesaikan tugas tanpa bantuan, tetapi di sisi lain, ia tahu bahwa tindakan itu salah. "Tapi aku takut nggak bisa mengerjakan tugas kalau nggak nyontek," jawabnya, mencoba mencari pembenaran. Dika menatap Ardi dengan bijak. "Menyontek itu seperti korupsi, Ardi. Kamu merampas hasil kerja keras orang lain untuk keuntunganmu sendiri. Jika kamu terus seperti ini, kamu nggak akan pernah tahu kemampuan sejati dirimu." Ardi merasa seperti tersadar dari sebuah mimpi buruk. Ia teringat bagaimana ia selalu menilai orang yang melakukan kecurangan dalam ujian atau tugas sebagai orang yang tidak jujur. Tapi, ia tidak pernah menyadari bahwa ia sendiri telah melakukan hal yang sama. Hari berikutnya, Ardi memutuskan untuk mengambil langkah besar. Ia mendekati guru matematika mereka dan mengakui bahwa ia sering menyontek dari temannya. Guru itu tidak marah, tetapi memberikan sebuah nasihat yang mendalam. "Ardi, kamu memilih jalan yang salah untuk mendapatkan hasil. Korupsi dalam bentuk apapun, baik itu di dunia nyata atau di sekolah, hanya akan merusak dirimu sendiri. Kejujuran dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang sejati," kata guru tersebut. Ardi merasa ringan setelah mengakui kesalahannya. Ia bertekad untuk mulai mengerjakan tugas dengan usaha sendiri, tanpa menyontek lagi. Meskipun langkah itu tidak mudah, ia tahu bahwa ia harus berjuang untuk menjadi lebih baik, bukan hanya di mata orang lain, tetapi juga di mata dirinya sendiri. Sejak saat itu, Ardi mulai belajar dengan lebih giat dan tekun. Nilai-nilainya tidak langsung sempurna, tetapi ia merasa bangga karena ia mendapatkan hasil tersebut dengan usaha sendiri. Dan, meskipun ia tahu prosesnya akan panjang, Ardi percaya bahwa kejujuran dan kerja keras akan membawa hasil yang lebih baik daripada jalan pintas yang penuh dengan kecurangan. Dika, yang awalnya merasa kecewa, akhirnya melihat perubahan pada Ardi. Mereka berdua kini belajar bersama, saling mendukung tanpa ada yang menyontek, dan itu membuat hubungan mereka menjadi lebih baik. Ardi pun sadar, bahwa dalam hidup, kejujuran adalah hal yang paling penting, lebih dari sekadar nilai atau penghargaan. 

Popular

Program Tebar Quran Ekstrakurikuler Tim Penghafal Quran (TPQ)

Pada hari Jum'at, 3 Oktober 2025 Ekstrakurikuler di SMA PGII 2 Bandung yaitu Tim Penghafal Qur'an (TPQ) dan Keluarga Remaja Islam (KRI) melaksanakan salah satu program charity yaitu Tebar Qur'an. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih dan membiasakan siswa dan siswi bersedekah, terlebih untuk tabungan amal jariyah dengan berwakaf Iqro dan Al-Qur'an. Alhamdulillah selama kurun waktu 6 bulan para anggota esktrakurikuler berinfaq dan sodaqoh berhasil menyalurkan 10 pcs mushaf Al-Qur'an dan 20 pcs Iqro kepada Madrasah Al-Furqon yang berlokasi di Kp Panyandaan Kabupaten Bandung. Kegiatan tebar Qur'an dimulai pada sore hari sepulang dari aktivitas persekolahan dengan runtutan acara penyerahan Iqro dan Al-Qur'an kepada pengurus dan santri madrasah Al-Furqon dan dilanjutkan dengan kegiatan mengajar yang diisi langsung oleh para anggota TPQ dan KRI yang tentunya menjadi pengalaman yang baik untuk turut berkontribusi dalam mengenalkan dan  mengajarkan Kalam Allah. Harapannya, kegiatan tebar Qur'an ini tidak hanya dilaksanakan sekali namun terus menjadi kegiatan yang berkelanjutan serta semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama melalui keberkahan Al-Qur'an.

Peringati Maulid Nabi Sebagai Wujud Mahabbah

Pagi Jum'at, 12 September DKM Al-Muttaqien PGII 2 Bandung menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan kegiatan utama yaitu Tabligh Akbar. Kegiatan rutin Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) ini merupakan kerja sama dan kolaborasi antara Dewan Kemakmuran Masjid Al-Muttaqien PGII 2 dengan SMP dan SMA PGII 2 Bandung. Semua civitas mengikuti kegiatan ini dengan khidmat. Dari mulai Siswa Siswi SMP-SMA, Bapa Ibu Guru, serta seluruh Karyawan yang berada di lingkungan PGII 2.Tujuan dari pada kegiatan ini tidak lain adalah untuk lebih mengenal dan lebih menumbuhkan mahabbah (kecintaan) kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Acara di mulai di pagi hari dengan pembiasaan akbar, dilanjutkan dengan sesi hiburan Islami. Setelah itu dilanjutkan kepada acara inti yaitu mendengarkan Mau'idzah Hasanah dari Penceramah Ust. Yudi Jenalludin, S.Sos,I., M.Pd. Pesan utama yang disampaikan 'Marilah dengan momentum Maulid Nabi kita merubah akhlak dengan minimal melaksanakan sunnah Rasul'.Harapannya, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Penceramah, kita bisa melaksanakan akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehar-hari. Baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Begitu pesan yang disampaikan oleh Bapak Kepala SMA PGII 2 dalam sambutannya.

Bimbingan Karir Bersama Sahrul Gunawan

Pada hari Kamis, 10 September 2025, SMA PGII 2 menggelar Seminar Bimbingan Minat Karir Siswa yang bertempat di aula sekolah. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XII dengan tujuan membantu siswa melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan.Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh kepala sekolah yang menyampaikan bahwa sekolah memfasilitasi siswa siswi yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan dengan mendatangkan lembaga bimbingan belajar rumahtaruna.com yang dipimpin oleh Bapak Haji Sahrul Gunawan, SE., M.Ag. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan motivasi yang disampaikan langsung oleh Founder rumahtaruna.com yaitu Bapak Haji Sahrul Gunawan, SE., M.Ag.Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan antusiasme siswa siswi. Penyaji menyampaikan hal-hal penting yang berkaitan dengan motivasi dan persiapan ketika akan melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan. Yang paling menarik adalah penyaji menyampaikan mengenai 'Identitas dan Pola Perubahan'. Perubahan yang langgeng tidak hanya soal apa yang kita lakukan, tapi juga kita ingin menjadi siapa.Jika kita mengubah identitas, perilaku akan otomatis mengikuti.Contoh: bukan “saya ingin membaca buku”, tapi “saya adalah seorang pembaca”Ketika identitas sudah berubah, kebiasaan baru menjadi bagian dari diri kita, bukan sekadar aktivitas.Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat menambah motivasi siswa siswi kelas XII untuk melanjutkan pendidikan khususnya di sekolah kedinasan.Selain seminar, sekolah juga menjalin kerjasama dengan rumahtaruna.com sebagai komitmen awal dalam memfasilitasi siswa siswi melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya.

Kondusifkan Suasana Belajar, SMA PGII 2 Bandung Laksanakan Pembelajaran Online Sementara

Bandung – SMA PGII 2 Bandung resmi mengumumkan pelaksanaan pembelajaran secara Hybrid/Online yang dimulai pada Senin, 1 September 2025. Kebijakan ini disampaikan melalui surat edaran bernomor 421.3/068/SMA PGII 2/VIII/2025 yang ditujukan kepada orang tua/wali murid kelas X, XI, dan XII.Kebijakan tersebut menindaklanjuti surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 20499/PK.01/SEKRE tertanggal 27 Agustus 2025 mengenai imbauan menjaga kondusivitas proses belajar mengajar, serta upaya menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan kondusif. Hal ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap rencana aksi/demo besar-besaran di sejumlah titik yang berpotensi mengganggu keamanan dan kelancaran proses pembelajaran tatap muka.Kepala SMA PGII 2 Bandung, Drs. Salehuddin Hs., M.Pd.I, menyampaikan bahwa orang tua diharapkan berperan aktif dalam memastikan putra-putrinya mengikuti pembelajaran dari rumah dalam kondisi sehat, disiplin, dan fokus belajar. Peserta didik juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.Adapun teknis pelaksanaan pembelajaran daring diatur sebagai berikut:Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai pukul 06.30 WIB.Tilawah tetap dipandu oleh guru pada jam pertama.Pembelajaran menggunakan platform Google Classroom.Guru mengajar sesuai dengan jadwal pelajaran.Siswa diwajibkan memakai seragam sekolah.Absensi kehadiran tetap berlaku.Seluruh kegiatan pembelajaran dipantau oleh guru piket KBM.Pihak sekolah menegaskan bahwa peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran sesuai ketentuan akan dicatat sebagai ketidakhadiran sesuai aturan yang berlaku.“Dengan dukungan orang tua serta kedisiplinan siswa, kami berharap pembelajaran hybrid/online ini dapat berjalan lancar, tetap produktif, dan kondusif,” ujar Kepala Sekolah dalam edaran tersebut.

Debat Calon Ketua OSIS SMA PGII 2 Bandung Periode 2025/2026

Bandung, 28 Agustus 2025 – SMA PGII 2 Bandung menggelar debat terbuka calon Ketua OSIS periode 2025/2026 di aula sekolah. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru, serta pembina OSIS dengan penuh antusias dan menjadi momen penting dalam proses regenerasi kepemimpinan di lingkungan sekolah.Tiga kandidat calon Ketua OSIS tampil dalam debat tersebut, yaitu M. Hady Mirza (01), Fathiah Ryuki Wardhani (02), dan Safa Safinatun Naja (03). Ketiganya menyampaikan visi dan gagasan yang berbeda namun sama-sama bertujuan untuk memajukan OSIS SMA PGII 2 Bandung.Hady Mirza menekankan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis.Fathiah Ryuki Wardhani membawa konsep OSIS HEBAT (Harmonis, Energik, Berprestasi, Aspiratif, Tangguh) dengan menekankan kreativitas, prestasi, dan nilai keagamaan.Safa Safinatun Naja menyoroti peran OSIS sebagai organisasi berkarakter yang mampu menyalurkan aspirasi serta mengembangkan minat dan bakat siswa.Debat berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab dari panelis guru maupun audiens siswa. Setiap kandidat berusaha menjawab dengan argumentasi yang jelas, menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan kesiapan untuk menjadi Ketua OSIS.Setelah debat, proses demokrasi berlanjut dengan pelaksanaan pemungutan suara (hak pilih) pada hari Jumat, 29 Agustus 2025. Seluruh siswa SMA PGII 2 Bandung diberikan kesempatan untuk memberikan suara mereka, menentukan siapa yang akan menjadi Ketua OSIS periode 2025/2026.Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin muda yang visioner, bertanggung jawab, dan mampu menjadi teladan bagi seluruh siswa.Calon Ketua OSIS SMA PGII 2