
Cerpen : Jepretan Terakhir
Arga bukan siapa-siapa di sekolah.
Ia bukan ketua OSIS, bukan atlet basket, bukan juga yang suaranya lantang di kelas. Ia tak punya lingkaran pertemanan ramai, apalagi pengikut di media sosial. Tapi ia punya satu hal yang jarang dimiliki anak seusianya—sebuah kamera tua, warisan dari ayahnya yang dulu seorang fotografer jalanan.
Sejak kecil, Arga lebih suka berbicara lewat gambar. Ia jarang bersuara, tapi matanya tak pernah berhenti mencari cerita. Hasil jepretannya—entah bagaimana caranya—sering muncul diam-diam di mading sekolah. Potret anak-anak yang tertawa di lorong, bayangan pohon di tembok tua, guru yang menguap di tengah pelajaran. Tak ada nama, tak ada tanda tangan. Tapi semua tahu: itu pasti karya Arga.
Lalu suatu hari, sekolah mengumumkan lomba dokumentasi kehidupan siswa. Hadiahnya: beasiswa penuh hingga lulus. Arga mendaftar, tanpa banyak bicara. Tak ada yang menyangka. Tapi ia tahu, ini mungkin satu-satunya jalan untuk bisa terus berjalan.
Sejak hari itu, Arga mulai lebih aktif—bukan dalam kata, tapi dalam pengamatan. Ia membawa kameranya ke mana-mana, membingkai kehidupan sekolah dari balik lensa. Anak-anak yang bermain, daun yang jatuh, senyum yang samar.
Tapi ada satu objek yang terus menarik perhatiannya: Reno.
Reno adalah kebalikan Arga. Pintar, tenang, aktif di OSIS, dan selalu berhasil membuat orang merasa nyaman. Ia sosok teladan yang dihormati dan disukai semua orang. Tapi lensa Arga menangkap lebih dari yang mata biasa lihat.
Dalam beberapa jepretan, Reno tersenyum saat bersama teman-temannya. Tapi ketika tak ada yang melihat, matanya tampak redup. Seolah menyimpan lelah yang tak bisa dibagi. Dalam satu foto yang diambil dari kejauhan, Reno berdiri sendiri di balkon lantai dua, memandangi langit senja. Tak ada senyum. Hanya tatapan kosong yang menggantung.
Rasa penasaran membuat Arga mendekatinya. Perlahan, tanpa tergesa. Mereka mulai ngobrol sepulang sekolah—di perpustakaan, di taman, kadang hanya duduk diam. Reno, yang biasanya terlihat sempurna, mulai terbuka sedikit demi sedikit.
Suatu sore, saat langit menggurat jingga dan angin membawa guguran daun, Reno bertanya,
“Lo pernah ngerasa... hidup ini bukan tempat lo seharusnya ada?”
Arga menatapnya. Tak menjawab. Hanya mengangguk pelan.
Keesokan harinya, Reno tidak datang ke sekolah.
Arga gelisah. Jam-jam berlalu tanpa kabar. Saat semua pulang, ia tetap menunggu. Hingga akhirnya, sebuah ingatan menuntunnya ke balkon itu.
Kosong.
Tapi di pagar, ada secarik kertas tertempel dengan selotip.
Sebuah surat. Ditujukan untuknya.
Terima kasih, Arga.
Kamu satu-satunya yang beneran ngelihat aku.
Hari ini aku nggak ke sekolah... tapi bukan karena aku menyerah. Aku pergi untuk sembuh. Aku butuh tempat yang nggak nuntut aku jadi sempurna.Teruslah motret.
Kamu lihat hal yang orang lain lewatkan. Itu luar biasa.Jangan cari aku.
Tapi... terima kasih, ya.
Arga berdiri lama di sana. Dunia di sekelilingnya terasa diam. Hanya langit senja yang berubah warna perlahan, seperti hati yang belum tahu harus ke mana, tapi tahu harus tetap berjalan.
Setahun kemudian, Arga berdiri di galeri pameran final lomba fotografi nasional. Ia menang.
Di tengah ruangan, terpajang sebuah foto besar berjudul Tatapan yang Kembali. Sebuah potret Reno di balkon, dengan langit senja di belakangnya dan sorot mata yang tak banyak orang perhatikan—mata yang menyimpan beban, tapi juga harapan.
Banyak pengunjung yang terpaku. Beberapa meneteskan air mata.
Seseorang bertanya, “Apa maksud judulnya?”
Arga menjawab pelan, nyaris seperti bisikan,
“Aku percaya… dia akan kembali dengan tatapan yang baru. Lebih hidup. Lebih bebas.”
Popular

Program Tebar Quran Ekstrakurikuler Tim Penghafal Quran (TPQ)
Pada hari Jum'at, 3 Oktober 2025 Ekstrakurikuler di SMA PGII 2 Bandung yaitu Tim Penghafal Qur'an (TPQ) dan Keluarga Remaja Islam (KRI) melaksanakan salah satu program charity yaitu Tebar Qur'an. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih dan membiasakan siswa dan siswi bersedekah, terlebih untuk tabungan amal jariyah dengan berwakaf Iqro dan Al-Qur'an. Alhamdulillah selama kurun waktu 6 bulan para anggota esktrakurikuler berinfaq dan sodaqoh berhasil menyalurkan 10 pcs mushaf Al-Qur'an dan 20 pcs Iqro kepada Madrasah Al-Furqon yang berlokasi di Kp Panyandaan Kabupaten Bandung. Kegiatan tebar Qur'an dimulai pada sore hari sepulang dari aktivitas persekolahan dengan runtutan acara penyerahan Iqro dan Al-Qur'an kepada pengurus dan santri madrasah Al-Furqon dan dilanjutkan dengan kegiatan mengajar yang diisi langsung oleh para anggota TPQ dan KRI yang tentunya menjadi pengalaman yang baik untuk turut berkontribusi dalam mengenalkan dan mengajarkan Kalam Allah. Harapannya, kegiatan tebar Qur'an ini tidak hanya dilaksanakan sekali namun terus menjadi kegiatan yang berkelanjutan serta semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama melalui keberkahan Al-Qur'an.

Peringati Maulid Nabi Sebagai Wujud Mahabbah
Pagi Jum'at, 12 September DKM Al-Muttaqien PGII 2 Bandung menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan kegiatan utama yaitu Tabligh Akbar. Kegiatan rutin Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) ini merupakan kerja sama dan kolaborasi antara Dewan Kemakmuran Masjid Al-Muttaqien PGII 2 dengan SMP dan SMA PGII 2 Bandung. Semua civitas mengikuti kegiatan ini dengan khidmat. Dari mulai Siswa Siswi SMP-SMA, Bapa Ibu Guru, serta seluruh Karyawan yang berada di lingkungan PGII 2.Tujuan dari pada kegiatan ini tidak lain adalah untuk lebih mengenal dan lebih menumbuhkan mahabbah (kecintaan) kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Acara di mulai di pagi hari dengan pembiasaan akbar, dilanjutkan dengan sesi hiburan Islami. Setelah itu dilanjutkan kepada acara inti yaitu mendengarkan Mau'idzah Hasanah dari Penceramah Ust. Yudi Jenalludin, S.Sos,I., M.Pd. Pesan utama yang disampaikan 'Marilah dengan momentum Maulid Nabi kita merubah akhlak dengan minimal melaksanakan sunnah Rasul'.Harapannya, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Penceramah, kita bisa melaksanakan akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehar-hari. Baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Begitu pesan yang disampaikan oleh Bapak Kepala SMA PGII 2 dalam sambutannya.

Bimbingan Karir Bersama Sahrul Gunawan
Pada hari Kamis, 10 September 2025, SMA PGII 2 menggelar Seminar Bimbingan Minat Karir Siswa yang bertempat di aula sekolah. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XII dengan tujuan membantu siswa melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan.Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh kepala sekolah yang menyampaikan bahwa sekolah memfasilitasi siswa siswi yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan dengan mendatangkan lembaga bimbingan belajar rumahtaruna.com yang dipimpin oleh Bapak Haji Sahrul Gunawan, SE., M.Ag. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan motivasi yang disampaikan langsung oleh Founder rumahtaruna.com yaitu Bapak Haji Sahrul Gunawan, SE., M.Ag.Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan antusiasme siswa siswi. Penyaji menyampaikan hal-hal penting yang berkaitan dengan motivasi dan persiapan ketika akan melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan. Yang paling menarik adalah penyaji menyampaikan mengenai 'Identitas dan Pola Perubahan'. Perubahan yang langgeng tidak hanya soal apa yang kita lakukan, tapi juga kita ingin menjadi siapa.Jika kita mengubah identitas, perilaku akan otomatis mengikuti.Contoh: bukan “saya ingin membaca buku”, tapi “saya adalah seorang pembaca”Ketika identitas sudah berubah, kebiasaan baru menjadi bagian dari diri kita, bukan sekadar aktivitas.Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat menambah motivasi siswa siswi kelas XII untuk melanjutkan pendidikan khususnya di sekolah kedinasan.Selain seminar, sekolah juga menjalin kerjasama dengan rumahtaruna.com sebagai komitmen awal dalam memfasilitasi siswa siswi melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya.

Kondusifkan Suasana Belajar, SMA PGII 2 Bandung Laksanakan Pembelajaran Online Sementara
Bandung – SMA PGII 2 Bandung resmi mengumumkan pelaksanaan pembelajaran secara Hybrid/Online yang dimulai pada Senin, 1 September 2025. Kebijakan ini disampaikan melalui surat edaran bernomor 421.3/068/SMA PGII 2/VIII/2025 yang ditujukan kepada orang tua/wali murid kelas X, XI, dan XII.Kebijakan tersebut menindaklanjuti surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 20499/PK.01/SEKRE tertanggal 27 Agustus 2025 mengenai imbauan menjaga kondusivitas proses belajar mengajar, serta upaya menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan kondusif. Hal ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap rencana aksi/demo besar-besaran di sejumlah titik yang berpotensi mengganggu keamanan dan kelancaran proses pembelajaran tatap muka.Kepala SMA PGII 2 Bandung, Drs. Salehuddin Hs., M.Pd.I, menyampaikan bahwa orang tua diharapkan berperan aktif dalam memastikan putra-putrinya mengikuti pembelajaran dari rumah dalam kondisi sehat, disiplin, dan fokus belajar. Peserta didik juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.Adapun teknis pelaksanaan pembelajaran daring diatur sebagai berikut:Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai pukul 06.30 WIB.Tilawah tetap dipandu oleh guru pada jam pertama.Pembelajaran menggunakan platform Google Classroom.Guru mengajar sesuai dengan jadwal pelajaran.Siswa diwajibkan memakai seragam sekolah.Absensi kehadiran tetap berlaku.Seluruh kegiatan pembelajaran dipantau oleh guru piket KBM.Pihak sekolah menegaskan bahwa peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran sesuai ketentuan akan dicatat sebagai ketidakhadiran sesuai aturan yang berlaku.“Dengan dukungan orang tua serta kedisiplinan siswa, kami berharap pembelajaran hybrid/online ini dapat berjalan lancar, tetap produktif, dan kondusif,” ujar Kepala Sekolah dalam edaran tersebut.

Debat Calon Ketua OSIS SMA PGII 2 Bandung Periode 2025/2026
Bandung, 28 Agustus 2025 – SMA PGII 2 Bandung menggelar debat terbuka calon Ketua OSIS periode 2025/2026 di aula sekolah. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru, serta pembina OSIS dengan penuh antusias dan menjadi momen penting dalam proses regenerasi kepemimpinan di lingkungan sekolah.Tiga kandidat calon Ketua OSIS tampil dalam debat tersebut, yaitu M. Hady Mirza (01), Fathiah Ryuki Wardhani (02), dan Safa Safinatun Naja (03). Ketiganya menyampaikan visi dan gagasan yang berbeda namun sama-sama bertujuan untuk memajukan OSIS SMA PGII 2 Bandung.Hady Mirza menekankan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis.Fathiah Ryuki Wardhani membawa konsep OSIS HEBAT (Harmonis, Energik, Berprestasi, Aspiratif, Tangguh) dengan menekankan kreativitas, prestasi, dan nilai keagamaan.Safa Safinatun Naja menyoroti peran OSIS sebagai organisasi berkarakter yang mampu menyalurkan aspirasi serta mengembangkan minat dan bakat siswa.Debat berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab dari panelis guru maupun audiens siswa. Setiap kandidat berusaha menjawab dengan argumentasi yang jelas, menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan kesiapan untuk menjadi Ketua OSIS.Setelah debat, proses demokrasi berlanjut dengan pelaksanaan pemungutan suara (hak pilih) pada hari Jumat, 29 Agustus 2025. Seluruh siswa SMA PGII 2 Bandung diberikan kesempatan untuk memberikan suara mereka, menentukan siapa yang akan menjadi Ketua OSIS periode 2025/2026.Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin muda yang visioner, bertanggung jawab, dan mampu menjadi teladan bagi seluruh siswa.Calon Ketua OSIS SMA PGII 2